Gedung Putih: Lebih dari 75 Negara Coba Negosiasi Tarif dengan Amerika Serikat

Gusun Fawaida

Gedung Putih: Lebih dari 75 Negara Coba Negosiasi Tarif dengan Amerika Serikat

radaryogya.com – JAKARTA – Gedung Putih memberikan peringatan tegas untuk China, bahwa pertempuran tarif bukan akan menguntungkan buat kepentingan Beijing. Seperti diketahui pertempuran dagang dua perekonomian terbesar dalam dunia itu, belakangan semakin memanas.

Kedua negara saling pertempuran tarif, usah pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan, kebijakan terbaru tarif impor untuk hampir semua mitra dagang. Namun disebutkan bahwa negara berlomba-lomba melakukan negosiasi dengan Negeri Paman Sam untuk mendapatkan keringanan, tapi bukan dengan China yang digunakan terus melawan balik tarif Amerika Serikat .

Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt menyatakan, bahwa ada tambahan dari 75 negara menghubungi pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memulai pembicaraan perdagangan, tanda bahwa kebijakan tarif Washington berhasil.

“Telepon telah terjadi berdering untuk menyebabkan kesepakatan,” katanya pada hari Hari Jumat selama konferensi pers di area Gedung Putih.

“Negara-negara ini dengan bijak mematuhi peringatan serius Presiden Trump untuk tidaklah membalas … kemudian dihargai dengan jeda 90 hari lalu tarif tarif timbal balik yang jarak jauh lebih lanjut rendah,” tambahnya.

Sebagai informasi pada awal April, Trump memberlakukan tarif universal 10% pada semua impor dan juga tarif “timbal balik” yang mana lebih lanjut tinggi pada negara-negara tertentu untuk memperkenalkan manufaktur domestik juga mengatasi ketidakseimbangan perdagangan.

Sementara itu sebagian besar kenaikan tarif dihentikan sementar selama 90 hari, China dikecualikan dari penangguhan ini. Total tarif barang-barang China telah lama dinaikkan menjadi 145%.

Sebagai respons, China memberlakukan tarif 125% pada impor AS, sambil mengomentari tindakan Washington sebagai “intimidasi ekonomi” dan juga memberi peringatan bahwa eskalasi yang berkelanjutan akan menimbulkan Negeri Paman Sam menjadi “lelucon” di sejarah ekonomi global.

Ketika ditanya segera tentang China, Leavitt menegaskan kembali sikap Trump. “Tarif-tarif ke China tetap saja dalam level kemarin 145 persen,” tegasnya.

Leave a Comment